Resensi
Judul buku:annubuwah wa tanabu’k
Tebal :226
Karya :Doktor thoha khubisy
HAKEKAT KENABIAN
Beberapa bulan yg lalu kita di kagetkan khabar dari salah satu golongan di Indonesia yg mengaku sebagai seorang nabi penerus nabi Muhammad serentak berita ini mengemparkan umat islam karma diangap tidak sesuai dengan ajaran rosullah yang mana pintu kenabian telah tertutup dalam artiyan beliulah nabi terakhir yg di utus allah kedunia hadist said bin abi waqqos r,a nabi Muhammad berkata kpd sayidina ali r,a(dalam perang tabuk)”antara aku dan engkau laksana hubungan musa dan harun,tetapi tidak ada nabi sesudahku”riwayat bukhory dan muslim.pertanyaanya adalah kalau meman makna khataman nabiyin tidak spt yang kita pahami selama ini mengapa kita tidak menemukan tokoh besar spt sayidina ali r,a atau abu baker r,a khalifah umar bin khatab menyatakan diri mereka nabi seandainya pintu kenabian masih terbuka.berbagai tangapan dari kalangan umat islam pun muncul bahkan ajaranya diangap sesat dan menyesatkan menuntut mui untuk membuat fatwa sesat terhadap golongan ini..mengaku sebagai nabi setelah nabi Muhammad bukan hal yg baru dilakukan oleh manusia kalau kita tengok sedikit kesejarah bagaimana musailamah alkadhab mengaku sebagai penerus nabi Muhammad .
Menangapi permasalahan kenabian (mengaku sebagai nabi)bukanlah permasalahan toleransi atau kebebasan berfikir tapi lebih dari itu semua karna berkenaan terhadap sesuatu yg mendasar bagi sebuah keyakinan. karna nabi/rosul satu satunya penghubung antara kholik dan makhluknya dengan adanya nabi kita bisa mengetahui kehendak dan keinginan allah terhadap makhlunya lebih singkatnya rosul/nabi merupakan salah satu transformasi dari allah ke makhluknya yg mana tingkat kebenaranya bersifat mutlaq
Dr thoha khubisi salah satu doctor alzhar university dalam bukunya (anubuwah wa thanabuk )mengatakan bahwasanya hal pertama kali yg harus kita ketahui adalah apa itu nabi mengapa?karna dengan mengetahui hakekat nabi maka kita bisa membedakan mana yg nabi dan orang yg pura2 mengaku nabi..dalam buku ini pengarang memaparkan permasalahan nabi tidak hanya dari sisi bahasa/istilah tapi lebih pada kajian sejarah terhadap nabi dan kreteria apa saja yg bisa mengangkat seseorang dari orang biasa menjadi seorang nabi.dalam buku ini pengarang tidak langsung memberikan defenisi dari kenabian tapi mencoba menlusuri dari sisi sejarah nabi dan hal2 apa saja yg berkaitan dengan kenabian. Diantaranya nabi bukan dari budak,perempuan,dan terjaga dari perbuatan yg bersifat maksiat baik sebelum menjadai seorang nabi atau setelah diangkat menjadi nabi dan hatinya bersih dari sifat2 yg kurang terpuji dan mempunyai keyakinan bahwasanya allah benar2 memberika wahyu kepadanya,dan wahyu merupakn murni pemberian dari allah bukan dari usaha manusia .
Pengarang tidakhanya menjelaskan kreteria seorang nabi tapi juga memaparkan berbagai pandangan mengapa nabi berasal dari manusia.bukan dari malaikat yg mempunyai kesempurnaan tidak pernah bermaksiat .pengarang mengatakan manusialah yg lebih pas untuk dijadikan seoran nabi karna di samping manusia mempunyai sifat kecenderungan untuk berbuat maksiat juga mempunyai hasrat untuk tunduk pada sang kholik dan salah satu alasan mendasar bahwasanya nabi dari manusia karna obyek dari kenabian adalah manusia maka nabi dari manusia bahkan nabi/rosul di utus dengan mengunakan bahasa kaum dimana nabi hidup.
Menuut hemat saya buku ini mempunyai keistimewaan tersendiri karna melakukan pendekatan sejarah baik itu mengenai defenisi,syahsisayah nabi dll tapi bukan berarti meningalkan pendekatan yg lain dan hal ini bisa kita lihat dengan jelas ketika pengarang berbicara mengenai hukum kenabian (hal 69)dengan lugas pengarang memaparkan bagaimana hukum nabi baik itu di tinjau dari bukti sejarah atau dengan pendekatan akal penulis mengatakan hukum kenabian di pandang dari kacamata akal ada 3macam:
a.mustahil
pendapat bahwasanya keberadaan nabi suatu hal yang mustahil berdasarkan dua alasan yg pertama karna mengingkari kenabian dan yg kedua keberadaan nabi di dunia tidak di butuhkan spt barohimah(hal 68)pendapat ini berdasarkan kalau memang kenabian itu memungkinkan keberadaanya dan allah memilihnya menjadi nabi tapi tidak ada sarana yang bener2 bisa dipakakai untuk mengetahui apakah orang itu seorang nabi yg di utus allah ataukah nabi palsu.disamping itu juga apa yang di sampaikan oleh nabi adakalanya di luar jangkauan akal dan adakalanya akal sudah bisa menemukanya ,kalau hal itu di luar kemampuan akal maka manusia tidak bisa memahaminya dan seandainya akal sudah bisa mencapainya maka tidak membutuhkan hal2 yg lain spt nabi/rosul.inilah yg di jadikan alasan.Dalam hal ini pengarang berangapan apa yg dijadikan dasar mengenai mustahilnya kenabian bahwasanya tidak ada tempat untuk mengetahui kenabian sangat2 tidak berdasar karna allah dhat yg berkuasa selain mempunyai kekuasaan untuk mengutus seorang nabi juga mempunyai kekuasaan untuk menjadikan hal2 apasajakah yg bisa dijadikan landasan untuk mengetahui kenabian,dan juga mereka(barohimah)kurang memahami tugas para nabi diantaranya disamping membawa risalah bagaimana hidup yg sesuai dengan apa yg di inginkan sang kholik juga memberi arahan bagaimana bermuwajahah pada allah.
b.jaiz
Taftazani mengatakan bahwasanya pengutusan nabi ke dunia merupakan rahmat dan kasih sayang dari allah kpd makhluknya”syarhu maqosid “pendapat ini berakar dari bahwasanya sesuatu yg baik adalah hal yg di pandang baik menurut syar’i dan sebaliknya perkara itu diangap jelek kalau bertentangan dengan syar’i.dalam hal ini allah tidak mempunyai kewajiban untuk mengutus seorang nabi .
c.wajib
angapan ini berawal pada “wajibu asolah wa aslah bagi allah”sehinga kalau hal itu diangap solah”baik”maka allah diposisikan dhat yg harus melakukanya karna allah dhat yg baik terlepas dari hal2 yg bersifat jelek sehinga suatu keharusan bagi allah untuk mengutus seorang nabi karna mengutus nabi merupakan hal yg aslah.
Dalam buku ini yg merupakan bacaan wajib bagi mahasiswa alazhar tingkat 3 usuludin alazhar cairo pengarang juga menjelaskan hal2 apa sajakah yg harus di miliki seorang nabi/rosul diantaranya seorang nabi /rosul mendapat bimbingan dari allah dengan jalan wahyu dan juga seorang nabi /rosul selalu mempunyai keistimewaan yg hanya dimiliki seorang nabi/rosul yaitu mujizat bahkan hal ini belum cukup seorang nabi selalu memiliki kepribadian yg mulya dan terhindar dari perbuatan maksiat.
Dalam pandangan saya buku ini bisa memberikan angina segar bagi kita semua dalam menyikapi munculnya orang yg mengaku sebagai nabi dan bahkan bagi orang yg mengaku sbg nabi mungkin perlu membaca buku ini karna di samping membahas tentang perihal kenabian juga menjelaskan sedikit mengenai wali sehinga dengan membaca buku ini orang yg mengaku nabi bisa terbuka pandanganya dan merubah sikapnya dari mengaku seorang nabi yg mendapatkan wahyu menjadi seorang wali allah di dunia yg mendapatkan ilham darinya.
(Msholihin mad alim.mahasiswa alazhar
O0O0O0O0OO0O0O