Dipenghujung akhir tahun 2004 kita di kagetkan kabar dari aceh banyak saudara2 kita yang meningal dan anak2 menjadi yatim dan kehilangan masadepan karna bencana tsunami.
ditambah lagi konflik gam (gerakan aceh merdeka)dan republik indonesia.bukankah rakyat saat ini menjerit minta pertolongan baik secara materi dan psikologi .seolah2 kita di bingungkan perseturuan yang di lakukan Gam dng RI mengapa mereka tidak bersatu dalam membantu rakyat aceh,bukankah mereka mengemborkan perjuangan kami untuk rakyat dan sekarang rakyat membutuhkan pertolongan bukan negara yang merdeka.
sbg bangsa indonesia seharusnya kita melupakan konflik yang ada dan bersatu menolong rakyat aceh mengpa jiwa persatuan mengusir penjajah seolah2 tidak ada bekasnya.Dari bencana yang melanda negri ini banyak orang yang berpendapat ini aadzab dari tuhan atau ujian dari tuhan.seolah2 agama dan bencana bagaikan suami istri yang tidak bisa di pisahkan bahkan kita sering mengkambing hitamkan tuhan dengan berbagai alasan.
Belajar dari sejarah kekhalifahan sayiddina ali r,a pada masa pemerintahanya terjadi konflik yang begitu besar dan sulit untuk di pecahkan,serangan tidak hanya dari orang2non islam(kafir) tapi datang dari orang islam sendiri di mulai dengan perang sifin antara pendukung ali dan pendukung sayidah aisyah dan belum lagi propaganda2 yang dilakukan muawiyah .sayiddina ali orang yang arif dan bijaksana yang selalu menginginkan perdamaian di antara umat islam tidak menginginkan perang berhadapan dengan muawiyah yang selau dan mengharapkan kekuasaan di tangannya.ali r,a yang selalu mengajak ke perundingan tpinselalu dihadapi dingin oleh muawiyah,ali politikus begitu juga muawiyah tetapi kalau yang pertama mengunakan kekuasaan untuk menegakkan ajaran islam,maka yang kedua memanipulasi ajaran islam untuk menegakan kekuasaan bahkan muawiyah mencaci maki ali bin abi tholib dan mengingkari janji dengan hasan bin ali untuk memuluskan dan mengantarnya menjadi kholifah .muawiyah berhail menegkan madzab politik yang dimulai dengan ya yaitu menyetujui semua syarat yang ditawarkan hasan bin ali tetepi setelah kekuasaan di tanganya dia mengingkari semua janjinya.
muwiyah memanfaatkan sikap baik dari ali bahkan ketika perang pun muawiyah terdesak ali masih mau memaafkanya dan mengajak ke meja perundingan.kegagalan pemerintahan ali r.a karna tidak ada i tikad baik dari golongan yans esdang konflik ,ali menginginkan islam tetap utuh tidak terpecah tapi muawiyah menginginkan kekuasaan dan dia (muawiyah )berasil mempengaruhi opini publik.
semoga baik gam ataupun pemerintahan indonesia mempunyai itikad baik untuk membangun kembali aceh bukn untuk mencari kekuasaan meskipun perundingan yang di motori (CMI) belum menunjukan hasil yang positifDipenghujung akhir tahun 2004 kita di kagetkan kbar dari aceh banyak saudara2 kita yang meningal dan anak2 menjadi yatim dan kehilangan masadepan karna bencana tsunami.
ditambah lagi konflik gam (gerakan aceh merdeka)dan republik indonesia.bukankah rakyat saat ini menjerit minta pertolongan baik secara materi dan psikologi .seolah2 kita di bingungkan perseturuan yang di lakukan gam dan RI mengapa mereka tidak bersatu dalam membantu rakyat aceh,bukankah mereka mengemborkan perjuangan kami untuk rakyat dan sekarang rakyat membutuhkan pertolongan bukan negara yang merdeka.
sbg bangsa indonesia seharusnya kita melupakan konflik yang ada dan bersatu menolong rakyat aceh mengpa jiwa persatuan mengusir penjajah seolah2 tidak ada bekasnya.Dari bencana yang melanda negri ini banyak orang yang berpendapat ini aadzab dari tuhan atau ujian dari tuhan.seolah2 agama dan bencana bagaikan suami istri yang tidak bisa di pisahkan bahkan kita sering mengkambing hitamkan tuhan dengan berbagai alasan.
Belajar dari sejarah kekhalifahan sayiddina ali r,a pada masa pemerintahanya terjadi konflik yang begitu besar dan sulit untuk di pecahkan,serangan tidak hanya dari orang2non islam(kafir) tapi datang dari orang islam sendiri di mulai dengan perang sifin antara pendukung ali dan pendukung sayidah aisyah dan belum lagi propaganda2 yang dilakukan muawiyah .sayiddina ali orang yang arif dan bijaksana yang selalu menginginkan perdamaian di antara umat islam tidak menginginkan perang berhadapan dengan muawiyah yang selau dan mengharapkan kekuasaan di tangannya.ali r,a yang selalu mengajak ke perundingan tpinselalu dihadapi dingin oleh muawiyah,ali politikus begitu juga muawiyah tetapi kalau yang pertama mengunakan kekuasaan untuk menegakkan ajaran islam,maka yang kedua memanipulasi ajaran islam untuk menegakan kekuasaan bahkan muawiyah mencaci maki ali bin abi tholib dan mengingkari janji dengan hasan bin ali untuk memuluskan dan mengantarnya menjadi kholifah .muawiyah berhail menegkan madzab politik yang dimulai dengan ya yaitu menyetujui semua syarat yang ditawarkan hasan bin ali tetepi setelah kekuasaan di tanganya dia mengingkari semua janjinya.
muwiyah memanfaatkan sikap baik dari ali bahkan ketika perang pun muawiyah terdesak ali masih mau memaafkanya dan mengajak ke meja perundingan.kegagalan pemerintahan ali r.a karna tidak ada i tikad baik dari golongan yans esdang konflik ,ali menginginkan islam tetap utuh tidak terpecah tapi muawiyah menginginkan kekuasaan dan dia (muawiyah )berasil mempengaruhi opini publik.
semoga baik gam ataupun pemerintahan indonesia mempunyai itikad baik untuk membangun kembali aceh bukn untuk mencari kekuasaan meskipun perundingan yang di motori Creses (CMI) belum menunjukan hasil yang positif
msholihin mahasiswa alazhar fakultas usuluddin .
msholihin mahasiswa alazhar fakultas usuluddin .