Indonesia dan fungsi pendidikan
Salah satu alasan mendasar bagi manusia untuk pergi ke sekolah adalah untuk meningkatkan kesejahteran hidup sehinga tidak jarang terlintas pertanyaan kalau kamu nanti lulus sekolah jadi apa/kerja apa.pendidikan di jadikan alat untuk mempersiapkan manusia2 yg siap kerja sehinga tingkat keberhasilan pelajar dilihat apakah hidupnya mapan .pendidikan sudah berubah fungsinya dari menciptakan manusia yg berpengetahuan luas yg siap memberikan perubahan dalam kehidupan baik sebagai seorang individu atau masyarakat kearah manusia yg siap kerja bahkan lebih parah lagi sekolahan di jadikan jembatan untuk mendapatkan pekerjaan Cara pandang spt ini sudah mengakar dalam pola pikir masyarakat Indonesia secara umum.
Kalau kita tengok sedikit kebelakang mengenai pendidikan secara harfiyah berasal dari bahasa latin “educare”yg artinya menarik keluar dari ..jadi pendidikan mempunyai fungsi yg sangat urgen bagi manusia yaitu membebaskan manusia dari kebodohan ,ketidaktahuan,dan bisa mentransformasikan pengetahuanya kedalam kehidupan nyata sehingga tidak hanya bisa menghasilkan manusia yg sejahtera materinya tapi bisa menciptakan dan memajukan kehidupan secara umum.kemajuan ekonomi suatu bangsa akan keropos tanpa di barengi tingkat pendidikan yg berkesinambungan karena fugsi dasar dari pendidikan adalah menciptakan manusia yg slalu siap untuk belajar terus baik itu sbg pelajar di sekolahan atau masyarakat secara umum .dengan belajar dan pengetahuan yg luas di harapkan para pelajar bisa menjadi “the sloving problem”yang ada di masyarakat menjadi job creator bukan menjadi pencari kerja dengan mengunakan ijazah.
Pendidikan adalah aset yg sangat berharga bagi kesinambungan kehidupan bermasyarakat .masyarakat yg maju adalah masyarakat yg minat bacanya tinggi karna membaca adalah jendela untuk melihat dunia tanpa adanya minat baca yg tinggi sangat mustahil sebuah bangsa bisa menuju ke tangga kemakmuran.sebagai sebuah bangsa Indonesia sangat menyadari pentingnya pendidikan dan hal ini tercermin dari amanat UUD 45 yg mengamanatkan alokasi dana 20% dari penghasilan Negara untuk pendidikan para pendahulu sangat menyadari betapa urgenya pendidikan bagi sebuah bangsa.meskipun hal ini masih menjadi mimpi disiang hari dengan mahalnya pendidikan di negri tercinta dan masih banyaknya masyarakat yg buta huruf. Kalau penyakit “mahalnya pendidikan dan buta huruf”tidak cepat diatasi akan menjadi virus yg mematikan bagi kelangsungan bangsa
Masalah pendidikan tidakhanya menjadi tangung jawab pemerintah sebagai “the man of power”tapi juga menuntut peran aktif masyarakat sebagai “the man of pen”tanpa adanya kesadaran masyarakat program pemerintah akan pincang dan tanpa dukungan dari pemerintah tidak akan bisa berjalan.jadi yg kita butuhkan pada saat ini untuk mengangkat bangsa Indonesia bukan sikap saling menyalahkan tapi kesadaran dari semua elemen masyarakat baik itu kalangan pemerintah atau pengusaha dll untuk berjalan bersama memajukan pendidikan di negri ini.
Dalam hemat saya ada dua titik permasalahan yg mendasar pendidikan di Indonesia yg pada saat ini membutuhkan perhatian kita semua yang pertama masyarakat kurang bisa memahami fungsi utama dari pendidikan itu sendiri sehingga tidak jarang mengarahkan pendidikan tidak pada porsinya.pendidikan di jadikan jalan untuk mencari pekerjaan sehingga pendidikan bukan menjadi tempat pencerahan tetapi menjadi ladang permasalahan karna hanya akan melahirkan penganguran yg haus dengan pekerjaan.dalam pandangan saya hal spt ini lahir karna langkah awal dari para pelajar sudah salah arah yaitu berpikiran bahwasanya hal yg menunjag untuk bekerja adalah ijazah semakin tinggi gelarnya maka lebih terjamin kesejahteraanya dan menyampingkan hal yg sangat penting dalam menunjang karir seseorang yaitu skill yg tinggi dan hal ini di perparah oleh sikap sebagian para orang tua yg mengarahkan bahkan memberikan pemahaman dengan gelar yg tinggi maka orang akan mudah dapat pekerjaan jadi fungsi pendidikan menjadi ladang untuk mencari pekerjaan.langkah awal yg harus kita lakukan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia adalah mengembalikan fungsi pendidikan pada tempatnya untuk membangun generasi yg maju pengetahuan dan budayanya.permasalahan yg kedua yg menghambat lajunya pendidikan di Indonesia adalah masih sulitnya masyarakat menjangkau pendidikan formal yg di sebabkan beberapa factor diantaranya masih mahalnya biaya pendidikan sehinga tidak jarang yg harus meningalkan bangku kuliah karna permasalahan ekonomi dalam hal ini peran pemerintah sangat di harapkan untuk menjadi pemecah permasalahan sebagai contoh nyata di tanah mesir khususnya di universitas alazhar yg mempunyai kebijakan yg mungkin masih menjadi mimpi bagi bangsa Indonesia yaitu membebaskan biaya perkuliahan bahkan tidak cukup disitu saja alazhar masih memberikan biayasiswa untuk sebagian mahasiswanya.jadi peran aktif pemerintah sebagai penyedia sarana dan prasarana sangat kita harapkan meskipun belum bisa spt kebijakan alazhar terhadap mahasiswanya tapi minimal kita harapkan pemerintah bisa memberikan sebuah kebijakan yg mendukung pendidikan sehingga bisa di jangkau semua kalangan masarakat.
(msholihin mad alim mahasiswa tingkat 3 alazhar