pesta demokrasi Indonesia cashing atau isi?
Diposting oleh msholihin.anniel elazhar.. cairo Kamis, Desember 25, 2008pesta demokrasi Indonesia cashing atau isi?
Pesta demokrasi di negri ini memang belum dilaksanakan ,tapi luapan api yg mengarah kesana bisa kita rasakan ,beberapa elit politik sudah melakukan manuver untuk menghangatkan suasana spt KH Sholahudin wahid dengan konvensi dewan intergrasi bangsa(DIB),Din syamsuddin membuka wacana mengulang kesuksesan poros tengah yg berhasil mengantarkan Gusdur ke kursi kepresidenan dengan poros tengah jilid II,Amin Rais dengan ide poros penyelamat banggsa ,Gusdur dengan Gatara(Gerakan Kebangkitan Rakyat),tidak cukup sampai sini beberapa partai spt Hanura, PKNU, PDP, PIS, Republikan, dan Partai Buruh,PBB, melakukan gugatan terhadap UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) pasal yg memuat pengajuan calon presiden(capres) yg mengharuskan minimal 20 persen kursi di DPR atau atau 25 persen perolehan suara nasional dianggap melanggar UUD 45.dan yg terhangat penghapuskan sistem nomor urut seperti yang diatur dalam Pasal 214 Huruf a, b, c, d, e UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD yg dilakukan Mahkamah Konstitusi.
Dalam pandangan kami apa yg dilakukan para elit politik sah sah saja untuk mengalang dukunggan ,mencari simpati masyarakat karna pesta demokrasi merupakan salah satu proses untuk mensejahterakan rakyat ,meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan menata Negara tercinta ini menuju kearah yg lebih baik,bermartabat ,dan semoga pesta demokrasi tidak dimanfaatkan sebagai ladang mengambil keuntunggan pribadi yg akan merugikan bangsa secara keseluruhan.
Tapi api yg mulai di bakar para elit politik belum cukup untuk menghangatkan harapan masyarakat terhadap pesta demokrasi, rakyat mulai bersikap apatis terhadap pesta demokrasi di negri ini,hal ini bisa kita lihat dari kehawatiran ketua MPR Hidayat Nur Wahid dengan pandanganya agar MUI mengeluarkan fatwa haram golput, ide Hidayat nur wahid ini memunculkan pro kontra diantara tokoh nasional yg menolak usul ide ini adalah Ketua Dewan Pembina Barisan Indonesia (Barindo)Akbar Tandjung yg berpendapat bahwasanya pemilu merupakan permasalahan dunia yg bersifat profane dan tidak sakral sehinga tidak tepat bagi orang yg tidak menggunakan hak pilihnya alias golput dianggap berdosa.”kompas 14 ,desember 2008”,fenomena kurang bergairahnya masyarakat terhadap pesta demokrasi merupakan wujud kekecewaan yg mana para pemimpin negri ini dianggap belum mempunyai kapabelitas yg cukup untuk bisa mensejahterakan rakyat secara keseluruhan ,banyak hal yg bersifat fundamental belum bisa di selesaikan dengan baik misal berlarut larutnya kasus lumpur lapindo ,mahalnya pupuk ketika musim tanam dan masih banyak lagi PR permasalahan dinegri ini yg belum terselesaikan dengan baik.Wujud kekecewaan masyarakat bisa kita lihat ketika Supprpto petani asal magetan jawa timur menggungkapkan rasa ketidak puasanya terhadap kinerja pemerintahan dihadapan wakil rakyat di Komisi IV DPR dalam menangani masalah kelangkaan pupuk dan menggangap Persoalan kelangkaan pupuk yang terjadi setiap tahun, hanya dijadikan komoditas diskusi, namun tanpa solusi. "Bertahun-tahun, republik ini kok hanya menyiksa petani. Pemerintah ini ndableg bin gebleg. Cuma janji enggak ada yang dipenuhi. Menteri Pertaniannya banyak omong, enggak ada jalan keluar. Setiap tahun kami (petani) menderita, ujung-ujungnya hanya didiskusikan," kata Suprapto ,kompas senin 1,12 2008.Bahkan ratusan petani didaerah pemalang mengancam akan melakukan tidak mengunakan hak pilihnya alias golput karna kesulitan mendapatkan pupuk hal ini diungkapkan ketika melakukan demo di halaman kantor DPRD Pemalang .kompas rabu 10 desember 2008.
Jalan menuju tangga kepresidenan merupakan isu terhanggat yg selalu diangkat kepermukaan pada saat ini tak terkecuali Ketua Umum PP muhammadiyah Din syamsuddin memberikan wacana untuk mengosok kembali kemilauan Poros tenggah 1999(koalisi parpol berbasis islam)yg telah sukses mengangkat tokoh islam menguasai pusaran politik baik di parlemen dan kepresidenan pada saat itu Abdurhman wahid menjadi presiden,Amin rais Ketua MPR,Akbar tanjung Ketua DPR,dan akhirnya Hamzahas (PPP)wakil presiden. Poros tengah jilid II yg di tawarkan Din Syamsuddin kalau kita menelisik hasil pemilu pada tahun 2004 yg mana baik di DPR atau pemilihan presiden ,baik partai atau tokoh yg back groaund nya islam masih kalah bersaing dengan partai yg notabenya tidak menggunakan asas islam sebagai contoh kursi di DPR RI partai yg di gawangi tokoh islam spt PKB hanya mendapatkan 10.57persen kursi, PPP 8.15 persen, masih kalah dengan partai PDIP dengan 18.53 persen atau Golkar yg mencapai 21,58 persen.Bahkan kalau kita melihat tokoh islam yg mengikuti pemilihan presiden secara langsung tidak bisa memberikan perlawanan yg berarti misal Hamzahaz H,Agung gumelar hanya mendapatkan 3.5persen dari, 107.403.020 suara, tokoh reformasi Amin rais 14.94persen,K H shollahudin wahid yg menjadi wakil Wiranto 22,19 persen,Hasyim muzadi ketu PB NU ternyata masih belum memberikan pengaruh untuk memuluskan Mega wati dan hanya memperoleh 26.24 persen. Menurut hemat saya kalau kita melihat data pemilu 2004 di atas maka wacana yg di tawarkan Din syamsuddin kurang bisa mengenai sasaran di samping akan menimbulkan sikap exklusif terhadap partai yg berbasis massa islam ,gusdur berhasil ke kursi kepresidenan pada tahun 1999 bukan di pilih rakyat secara langsung melainkan oleh wakil rakyat yg duduk di DPR sehingga mudah melakukan lobi politik,dan juga kegagalan tokoh islam dalam menarik massa dalam Pilihan presiden 2004 patut menjadi pembelajaran ,so poros tengah jilid II hanya akan menghambat perkembangan partai partai yg di gawangi tokoh islam itu sendiri.
Mungkin masih segar dalam ingatan kita keberhasilan senator muda Barack Husain obama dalam pemilihan presiden di USA ,dia dengan cerdik nya menyampaikan kampanye politiknya dengan semboyan “we have to chance”berhasil mengambil hati rakyat Amerika bahkan Negara iran yg selama ini kebijakan luar negri nya selalu bertentangan dengan Amerika tidak segan atau malu mengucapkan selamat setelah berhasil mengalahkan Jhon McCain,konsep perubahan yg di gaungkan Obama mendapatkan dukungan baik di dalam dan luar negri ,hal ini bisa kita pahami dari kepimimpinan Bush muda, disamping kebijakanya yg suka perang sehingga tidak di sukai masyarakat internasional bahkan Zaidy wartawan irak tidak segan meluapkan kekecewaanya dengan melempar sepatu kea rah Bush waktu melakukan pidato perpisahan di negri seribu satu malam itu.Bush di benci warganya sendiri karna kegagalanya dalam mengurus perekonomian sehingga meningalkan krisis ekonomi di akhir kepimimpinanya ,dua hal inilah yg di cermati Obama dan di manfaatkan sebaik baiknya dengan menjanjikan perubahan memperbaiki citra di dunia internasional dan mengembalikan kekokohan perekonomian yg mulai rapuh.Mengambil hikmah apa yg terjadi di USA sebaiknya para tokoh politik di negri ini mulai memikirkan konsep bagaimana menyelamatkan ,mengangkat ,memajukan bangsa dalam berkampanye ,sudah waktunya bangsa ini melangkah maju dalam berdemokrasi ,konsep menarik massa yg lebih mengedepankan symbol agama sehingga mengesankan ke ekxklusifan sebuah partai dan belum tentu apa yg dilakukan para wakil rakyat tadi mencerminkan nilai nilai islam sendiri sebagi contoh Al amin yg di usung PPP terjerat kasus kurupsi.Kisah suprapto dan kemarahan para petani pemalang diaatas mungkin bisa di jadikan pelajaran berharga bahwasanya pada saat ini yg di butuhkan rakyat bukanlah tokoh yg selalu mengandalkan symbol symbol agama untuk menarik massa tapi bagaimana memberikan ruang,harapan,konsep,kebijakan yg selalu berpihak pada rakyat kecil .So”Agama yes mengandalkan symbol symbol agama untuk berkampanye nanti dulu”.
Gaung pesta demokrasi makin terasa hangat ketika Mahkamah konstitusi yg di pimpin Mahfud MD membuat keputusan menghapus sistem nomor urut seperti yang diatur dalam Pasal 214 Huruf a, b, c, d, e UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD melalui pembacaan putusan di Gedung MK Jakarta.Berbagai tangapan pun muncul Sutrisno Bakhir ketua umum Partai Amanat Nasional menganggap bahwasanya putusan MK merupakan kemenangan bagi demokrasi karna Suara rakyat yang menghendaki wakilnya yang meraih suara terbanyak duduk di parlemen dapat diwujudkan.Wiranto ketua umum partai Hanura berpendapat bahwasanya putusan ini merupakan wujud penghormatan MK terhadap hak rakyat.Tapi tidak sedikit yg menangapi miring putusan MK ini diantaranya Lukman hakim Sayfuddin ketua fraksi Partai Persatuan Pembangunan(PPP)menganggap keputusan yg di buat Mahkamah konstitusi bisa membawa indonesia pada demokrasi liberal ala barat yg menuntut pasar bebas ,semua persaingan bebas ,partai dan calon legeslatif(caleg)bersaing bebas . Menurut Lukman, Indonesia belum siap menganut sistem demokrasi Liberal. Paham "serba bebas" ini hanya dapat dilakukan apabila antar caleg memiliki kemampuan finansial yang seimbang.
Berbagai manuver politik yg mulai di kumandangkan di negri tercinta ini menunjukan betapa langkah demokrasi dan kebebasan untuk berapresiasi di Indonesia sangat di junjung tinggi,kita harapkan perkembangan positif system demokrasi bisa lebih dikembangkan ,memberikan resolusi yg berarti untuk kemajuan bangsa ,mensejahterakan rakyat,sudah saat nya para wakil Rakyat tidak hanya bersembunyi di balik symbol symbol agama untuk memuluskan harapanya ,tapi memunculkan harapan,kapabelitas dalam mengurur masalah bangsa yg semakin kompleks sehingga wacana mulai hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap pesta demokrasi (golput)bisa di hindari ,semoga para elit politik mulai memperhatikan isi kampanye yg bisa mencerahkan harapan rakyat dan tidak hanya sibuk memperbaiki casing partai dengan mengedepankan symbol agama dan mencari dukungan tokoh masyarakat.
Semoga pesta demokrasi yg akan dijalankan bisa memberika resolusi yg berarti untuk kemajuan bangsa terutama kesejahteraan rakyat kecil ,jangan sampai kasus kelangkaan pupuk pada saat musim tanam terjadi lagi,karna kalau hal spt ini dibiyarkan tidak hanya akan mencidrerai proses demokrasi itu sendiri yg intinnya from peopole to people ,tingkat kepercayaan masyarakat juga akan mulai turun terhadap demokrasi yg sudah di perjuangkan selama ini .Pesta demokrasi harus kita ubah wajahnya layaknya sinar matahari yg selalu setia memberikan manfaat bagi makhluk tuhan yg lainnya.